Distribusi barang

Distribusi barang

Contents

Distribusi barang – Kamu pasti pernah melihat atau bahkan bertemu dengan seseorang yang membawa suatu produk tertentu, kemudian seseorang tersebut menawarkan ke kamu atau orang lain. Nah hal yang di lakukan oleh seseorang tersebut adalah kegiatan distribusi.

Istilah distribusi telah menjadi bagian dari kegiatan ekonomi terutama di bagian pemasaran. Pengetahuan mengenai sistem distribusi perlu di pelajari bagi kamu yang mempunyai keinginan untuk menjadi seorang pebisnis.

Lalu, apakah kegiatan distribusi tersebut? Mengapa sistem distribusi penting dalam pemasaran suatu produk?

Tokoiw.com akan menjelaskan hal ini . Yuk simak penjelasan berikut!

Pengertian Barang

Pengertian barang dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, baik dapat di habiskan maupun tidak dapat di habiskan, dan dapat di perdagangkan, di pakai, di gunakan, atau di manfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha. Sedangkan pengertian disribusi itu sendiri adalah kegiatan penyaluran barang berupa secara langsung atau tidak langsung kepada konsumen.

Pengertian Distribusi

Menurut Oentoro (2010), distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dari produsen sampai ke tangan konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan jenis, jumlah, harga, tempat, dan waktu yang di butuhkan.

Lalu, menurut Basu Swastha, distribusi memiliki definisi berupa saluran pemasaran yang di pakai oleh pembuat produk untuk mengirimkan produknya ke industri atau konsumen. Lembaga yang “hidup” dalam saluran distribusi adalah produsen, konsumen, dan distributor.

Kemudian, menurut Assauri, distributor merupakan kegiatan memindahkan produk dari sumber ke tangan konsumen akhir dengan saluran distribusi pada waktu yang tepat.

Sementara itu, menurut Soekartawi, kegiatan distributor menjadi aktivitas penyaluran atau pengiriman barang dan jasa supaya dapat sampai ke tangan konsumen.

Sehingga dapat disebut bahwa kegiatan distribusi sangat diperlukan supaya produk dapat sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan.

Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut dengan distributor.

Dalam kegiatan distribusi, terdapat aspek fisik dan non fisik supaya alur pemasarannya lancar. Aspek fisik berkaitan dengan lokasi pemindahan atau penyaluran produk.

Sementara aspek non fisik berkaitan dengan pengetahuan penjual (produsen) mengenai apa yang di inginkan oleh konsumen dan konsumen juga harus mengetahui produk apa yang di jual oleh produsen.

Saluran dalam Distribusi

Secara sederhana, saluran distribusi adalah jalur yang berfungsi untuk menyalurkan produk dari produsen hingga ke konsumen akhir.

Di kenal juga dengan istilah distribution channel, di dalamnya tidak hanya adalah produse dan konsumen. Tetapi juga pihak ritel, pengecer, grosir, distributor dan sebagainya.

Maka dengan kata lain, saluran distribusi adalah jaringan perantara yang menghubungkan produsen dan konsumen agar produk dapat sampai ke tangan konsumen akhir.

Menurut Suhardi Sigit, saluran dalam kegiatan distribusi adalah perantara-perantara para pembeli dan penjual yang dilalui oleh pemindahan barang baik fisik maupun pemindahan pemilik dari produsen ke tangan konsumen.

Saluran distribusi bisa digunakan oleh perusahaan agar tingkat produksi produknya bisa sampai ke pelanggan atau pembeli dengan baik. Bahkan, saluran distribusi juga sangat berguna untuk menjalankan kegiatan bisnis, seperti pada perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, retail, dan lain sebagainya.

Pengertian saluran distribusi secara umum adalah suatu jalur pemasaran yang akan di tentukan oleh pihak perusahaan dalam mendistribusikan ataupun memberikan pelayanan terkait barang kepada pelanggannya.

Adanya tujuan dari saluran distribusi ini adalah agar mampu memudahkan perusahaan dalam menyalurkan barang tersebut, sehingga nantinya barang yang di produksi tersebut tidak akan menumpuk di gudang dan bisa mengakibatkan kadaluarsa atau rusak.

Pengertian distribution channel atau saluran distribusi adalah suatu pembagian, penyaluran, ataupun pengiriman barang pada beberapa pihak ataupun beberapa tempat tertentu. Selain itu, distribution channel adalah objek yang berbentuk barang.

Sehingga, arti kata penyaluran ini adalah saluran pemasaran barang yang harus di tentukan oleh produsen pada setiap konsumennya. Saluran ini juga akan berkaitan dengan pihak ritel, pengecer, grosir, distributor, dan lain sebagainya.

Dengan begitu, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah suatu kumpulan perantara yang di dalamnya akan saling bergantung antara yang satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah untuk membantu pihak produsen dalam mengirim barang kepada konsumen akhir.

Fungsi Saluran Distribusi

Terdapat beberapa fungsi distribution channel guna menyalurkan barang kepada konsumen, yaitu:

1. Informasi

Saluran distribusi bisa menghimpun seluruh informasi penting terkait konsumen serta kompetitor perusahaan. Sehingga, informasi ini akan sangat berguna untuk

merencanakan dan juga membantu kegiatan pertukaran barang.

2. Negosiasi

Saluran distribusi berguna untuk mencoba membuat kesepakatan harga serta berbagai syarat lainnya, agar bisa memungkinkan adanya perpindahan hak milik barang.

3. Pembayaran

Untuk setiap pembeli yang ingin membayar tagihan pada pihak penjual, umumnya bisa di lakukan melalui bank ataupun dengan lembaga keuangan lainnya.

4. Pemesanan

Distribution channel untuk pemesanan berfungsi sebagai pihak distributor yang akan memesan barang pada perusahaan melalui surat PO atau purchase order.

5. Physical Possession

Dengan perusahaan melakukan kegiatan pengangkutan dan penyimpanan barang dari mulai proses produksi dari bahan baku hingga barang jadi, maka barang tersebut akan sampai ke konsumen akhir dengan baik.

6 Promosi

Promosi dalam hal ini berfungsi sebagai penyebaran ataupun pengembangan komunikasi secara persuasif, dengan meyakinkan pihak konsumen terkait produk yang di tawarkan.

7. Risk Taking

Saluran distribusi berguna untuk menanggung berbagai risiko dalam melakukan pekerjaan dari saluran distribusi, untuk itu harus di lakukan lebih dulu riset pemasaran.

8 Title

Saluran disribusi mampu mendorong adanya kepemilikan barang melalui badan ataupun pihak kepada badan ataupun pihak lainnya

9. Keuangan

Saluran disribusi berguna sebagai pemanfaatan dana atas berbagai biaya dalam proses kegiatan pekerjaan saluran distribusi.

Tahapan Saluran Distribusi

Distribution channel memiliki beberapa tahapan yang harus dilewati, yaitu:

1. Produsen

Produsen adalah pemilik produk yang melakukan penjualan produk ke pihak distributor, sehingga pemilik pun akan memiliki tanggung jawab dalam hal menjamin ketersediaan produknya.

Selain itu, produsen juga harus memiliki kesepakatan dengan distributor agar tingkat penyaluran barang bisa terlaksana secara maksimal.

2. Distributor

Pihak ini memiliki kegiatan pembelian produk secara langsung dari produsen, dalam menjual produk kepada pihak grosir atau pengecer. Umumnya, distributor tidak hanya memiliki satu produsen saja. Tujuannya agar barang tersebut bisa di jual kembali dengan harga yang lebih murah.

3 Sub-Distributor

Sub distributor adalah pihak yang membeli produk dari distributor utama. Umumnya, pengeluaran pada produk seperti sub distributor ini sudah di tentukan oleh distributor utama.

4. Grosir

Mereka adalah pengusaha yang melakukan kegiatan perdagangan dengan cara membeli produk dari pihak distributor lalu di jual kembali pada pengecer ataupun pedagang besar

5. Pedagang Eceran

Pedagang eceran akan melakukan aktivitas jual beli secara langsung pada konsumen tingkat akhir yang mana umumnya pedagang tersebut akan melakukan komunikasi secara langsung pada konsumen dan konsumen tidak akan menjual kembali barang tersebut kembali.

6. Konsumen

Konsumen adalah pembeli tingkat akhir yang menikmati barang ataupun layanan secara langsung dengan tujuan dan juga kebutuhan pribadinya masing-masing.

Faktor Penentuan Saluran Distribusi

Sebagai aktivitas penyaluran barang, tentunya saluran distribusi memiliki beberapa faktor penentu, yaitu:

1. Pasar

Dalam proses menentukan pasar ataupun penyaluran barang produksi, distribution channel bisa di dorong oleh faktor penentuan permintaan pasar.

2. Penentuan Barang

Sebagai penentu barang, perusahaan harus bisa melihat dari kualitas barang, sehingga barang tersebut bisa di nilai apakah berat ataupun tidak. Bila memang barang tersebut berat, maka pihak produsen harus memikirkan biaya ongkos kirim dalam distribusinya.

3. Penentuan Perusahaan

Sebagai suatu penelitian perusahaan tentu akan memberikan kemampuan dalam hal menyalurkan, membeli, dan mengawasi barang sebagai penyediaan barang

4 Menentukan Perantara

Sebagai penentu perantara, pihak produsen akan memberikan layanan dalam membeli barangnya kepada konsumen.

Jenis-Jenis Saluran Distribusi

1. Saluran Distribusi Langsung Produsen Ke Konsumen

Jenis ini umumnya sering di sebut sebagai saluran distribusi langsung, yang mana jalur ini adalah jalur yang paling sederhana dan juga pendek tanpa adanya perantara apapun. Umumnya, jenis ini ini juga akan menjual barang secara langsung ke rumah konsumen. Contohnya adalah koran, es krim, dan lain-lain.

2. Saluran Distribusi Produsen Ke Pengecer Ke Konsumen

Untuk jenis yang satu ini, pihak produsen hanya harus melakukan penjualan besar serta melakukan pengiriman pada pihak pedagang ke pengecer, setelahnya konsumen akan memberikan langsung kepada pengecer.

Contohnya adalah ini adalah mie, bakso, dan telor yang menjual produknya langsung kepada pedagang mie ayam bakso.

3. Saluran Distribusi Produsen Ke Pedagang Besar Ke Pengecer Ke Konsumen

Jenis saluran distribusi ini hampir mirip dengan sebelumnya, namun produsen hanya melakukan penjualan besar pada pihak pedagang besar. Contoh sederhananya adalah beras, sayuran, minum, mie instan, dan lain-lain.

4. Saluran Distribusi Produsen Ke Agen Ke Pengecer Ke Konsumen

Jenis ini adalah pilihan produsen untuk melakukan penjualan produk kepada pihak agen, lalu nantinya pihak agen akan melakukan pembinaan kepada pihak pengecer. Contoh dari saluran ini adalah perdagangan barang impor.

5. Saluran Distribusi Produsen Ke Agen Ke Pedagang Besar Ke Pengecer dan Ke Konsumen

Jenis ini adalah jenis saluran distribusi yang melalui jalur produsen dalam menggunakan agen sebagai pihak perantara penyaluran produk kepada pedagang besar.

Setelahnya, barang akan di jual kepada pihak pengecer sehingga konsumen bisa menikmati produk tersebut. Contoh sederhana dari distribution channel ini adalah pembelian mesin keluar negeri dan menjualnya kembali.

Saat ini distribution channel sudah menjadi suatu langkah yang tepat dalam memasarkan barang secara perlahan dan juga efektif, sehingga nantinya di waktu yang akan datang tidak akan memberikan efek kerugian yang besar untuk perusahaan.

Perusahaan pun harus bisa memperhatikan berbagai hal dalam membangun distribution channel secara maksimal, caranya dengan melakukan manajemen persediaan barang dengan baik agar seluruh stok barang selalu berada dalam perhitungan yang tepat.

Caranya adalah dengan menggunakan sistem persediaan secara manual untuk melakukan proses perhitungan stok barang dan juga pemantauan produk. Namun, hal tersebut tentunya akan banyak memakan waktu dan memiliki resiko pencatatan yang salah dan menimbulkan adanya kecurangan.

Tujuan Distribusi

  • Menjamin keberlangsungan produksinya suatu produk
  • Mengirimkan produk atau jasa tertentu ke tangan konsumen
  • Menjaga sistem ekonomi dan bisnis

 

Fungsi atau Tugas Pokok Distribusi

1. Pengangkutan (Transportasi)

Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka akan semakin bertambah pula kebutuhan atas suatu produk. Dari adanya pernyataan tersebut, menyebabkan produk barang harus dapat di salurkan ke berbagai tempat, sehingga pasti lah membutuhkan alat transportasi untuk mengangkut produk-produk tersebut supaya sampai ke tangan konsumen.

2. Penjualan (Selling)

Dalam bidang pemasaran barang, kegiatan menjual suatu produk oleh produsen akan selalu ada. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada pihak konsumen dapat di lakukan dengan cara penjualan. Dari proses penjualan tersebut maka produk dapat sampai ke tangan konsumen dan menggunakannya sesuai kebutuhan.

3. Pembelian (Buying)

Setiap aktivitas penjualan, pasti di iringi dengan adanya aktivitas pembelian atau biasa kita sebut dengan transaksi jual-beli. Jika penjualan di lakukan oleh produsen, maka proses pembelian ini di lakukan oleh konsumen yang membutuhkan produk tersebut.

4. Penyimpanan (Storing)

Sebelum produk di salurkan ke tangan konsumen, biasanya produk-produk tersebut akan di simpan lebih dahulu dalam suatu gudang. Hal tersebut di lakukan supaya produk tetap aman dan utuh hingga di terima oleh konsumen.

5. Pembakuan Standar Kualitas Barang

Konsumen mana pun pasti selalu menginginkan produk yang hendak di belinya mempunyai ketentuan mutu akan jenis dan ukuran produknya. Oleh sebab itu, di perlukan adanya pembakuan standar baik dalam jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan di perjualbelikan tersebut. Pembakuan atau standarisasi suatu produk di lakukan supaya produk yang akan di distribusikan sesuai dengan harapan konsumen.

6. Penanggung Risiko

Terkadang, terdapat produk distribusi yang mengalami jatuh atau pecah sehingga produk tersebut dapat rusak. Hal tersebut akan menjadi risiko yang harus di tanggung oleh seorang distributor. Namun, pada zaman sekarang sudah terdapat lembaga atau perusahaan asuransi yang dapat menanggung risiko tersebut.

Faktor Pengaruh Kegiatan Distribusi

1. Faktor Pasar

Dalam faktor pasar, saluran distribusi akan di pengaruhi oleh adanya pola pembelian konsumen, yakni jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan produk, dan kebiasaan dalam pembelian produk tersebut.

2. Faktor Barang

Dalam faktor barang, akan ada pertimbangan dari segi produk yang berkaitan dengan nilai unit, besar dan beratnya produk, mudah rusaknya produk, standar produk hingga pengemasan produk.

3. Faktor Perusahaan

Dalam faktor ketiga ini, yakni faktor perusahaan, akan ada pertimbangan yang berkaitan dengan sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen, pengawasan, serta pelayanan yang di berikan.

4. Faktor Kebiasaan dalam Pembelian

Dalam faktor terakhir, yakni faktor kebiasaan dalam pembelian, akan ada pertimbangan yang di perlukan berupa kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan hingga ongkos kirim barang.

Strategi Distribusi

Menurut Oentoro, supaya mendapatkan keuntungan yang maksimal, maka membutuhkan strategi distribusi yang tepat supaya produk dapat sampai ke tangan konsumen. Ada beberapa metode atau strategi distribusi supaya produk dapat tersalurkan dengan tepat, yakni:

1. Strategi Distribusi Intensif

Dalam strategi ini akan menempatkan produk pada pengecer (retailer) serta beberapa distributor di berbagai tempat. Strategi ini cocok di terapkan dalam produk-produk kebutuhan sehari-hari, seperti sembako, sabun, rokok, dan lain-lain.

2. Strategi Distribusi Selektif

Dalam strategi ini akan menyalurkan suatu produk ke daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer. Sehingga akan muncul persaingan antara distributor dengan pengecer untuk mendapatkan konsumen dengan teknik masing-masing.

Strategi ini cocok di terapkan untuk produk elektronik, sepeda, pakaian, dan lain-lain.

3. Strategi Distribusi Eksklusif

Dalam strategi ini, distributor atau pengecer akan di berikan hak istimewa atas produk yang akan di jualnya. Strategi ini biasanya di gunakan untuk produk dengan kualitas dan harga tinggi, misalnya showroom mobil, factory outlet, dan lain-lain.

 

Apa Itu Direct Selling (penjualan langsung) ?

Sistem penjualan langsung sebenarnya sudah ada lebih dari satu abad, tepatnya sudah melebihi 136 tahun sedangkan sistem penjualan langsung multi jenjang sudah ada lebih dari 75 tahun berkembang di penjuru dunia. Industri penjualan langsung di mulai dari tahun 1886 oleh perusahaan di California Amerika Serikat yang di kenal sebagai California Perfume Company atau yang di kenal dengan Avon, dan berhasil membukukan pendapatan sebesar 2,5 juta USD di tahun 1923. Keberhasilan tersebut yang akhirnya di ikuti banyak perusahaan untuk melakukan sistem penjualan langsung.

Direct selling atau penjualan langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun bisnis yang fleksibel dan berbiaya rendah. Cara ini memungkinkan Anda untuk mengurangi biaya iklan, menghindari biaya overhead, dan membangun hubungan pelanggan yang tahan lama.

Cara ini mengacu pada penjualan produk atau layanan jauh dari lokasi ritel tetap. Produk-produk tersebut di pasarkan dan di jual langsung melalui perwakilan penjualan independen yang di kenal juga sebagai konsultan, presenter, distributor, dan berbagai nama lainnya.

Kegiatan penjualan dan pemasaran bukanlah aktivitas utama dalam sebuah perusahaan. Tetapi, setiap perusahaan mempunyai banyak perbedaan antara satu dengan lainnya.

Sehingga inilah yang menjadikan perusahaan tersebut memilih teknik penjualan yang sesuai dengan sistem yang di pilih. Dari banyaknya teknik penjualan, salah satu yang paling sering di pakai oleh perusahaan yaitu sistem penjualan langsung atau biasa kita kenal dengan direct selling. Teknik ini di nilai efektif karena punya biaya yang rendah dan bisa menjalin hubungan dengan pelanggan secara lama.

Direct selling atau penjualan langsung adalah penjualan produk dalam pengaturan non-ritel, misalnya, di rumah, online, atau tempat lain yang bukan toko.

Ini menghilangkan perantara yang terlibat dalam distribusi, seperti pedagang grosir dan pusat distribusi regional. Sebaliknya, produk di kirim langsung dari produsen ke perusahaan penjualan, lalu ke perwakilan atau distributor, dan terakhir ke konsumen.

Produk yang di jual harus uniq dan punya nilai tambah

Produk yang di jual melalui penjualan langsung biasanya tidak di temukan di lokasi ritel tradisional. Ini berarti menemukan distributor atau perwakilan adalah satu-satunya cara untuk membelinya.

Penjualan langsung biasanya biasa di kaitkan dengan bisnis pemasaran jaringan. Tapi mereka bukan satu-satunya yang menggunakan penjualan langsung.

Banyak perusahaan B2B menggunakan penjualan langsung untuk menargetkan dan menjual ke pelanggan akhir mereka. Misalnya, banyak bisnis yang menjual perlengkapan kantor akan mengirimkan perwakilannya langsung ke toko yang dapat menggunakan layanan mereka.

Penting untuk di perhatikan bahwa direct selling tidak sama dengan pemasaran langsung. Dalam kasus penjualan pertama, distributor atau perwakilan individu menjangkau pelanggan secara langsung. Sedangkan dalam kasus pemasaran langsung, perusahaan memasarkan langsung ke klien.

Sistem penjualan langsung adalah sebuah sistem atau cara pemasaran produk yang mana penjual dan pembeli bertemu langsung untuk melakukan sebuah transaski penjualan dan pembelian. Berbeda dengan penjualan tidak langsung yang mana penjual tidak bertatap muka secara langsung dengan calon pelanggannya, sehingga transaksi jual beli itu dapat di lakukan secara online.

Karakteristik penjualan langsung melalui sebuah proses penjualan dari rumah ke rumah atau yang di kenal door to door. Proses penjualan ini tentu saja tidak melalui outlet, kios ataupun toko eceran. Menggunkan metode penjualan secara langsung ini menjadi keunggulan tersendiri untuk perusahaan karena bisa menghemat berbagai biaya tetap yang tentu saja bisa mengurangi resiko perusahaan.

Pentingnya APLI

Di Indonesia sendiri terdapat Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia yang mana merupakan suatu organisasi yang menjadi wadah persatuan dan kesatuan tempat berhimpun para perusahaan penjualan langsung, termasuk perusahaan yang menjalankan penjualan dengan sistem berjenjang (Multi Level Marketing/MLM) di Indonesia. Biasanya sering di kenal dengan istilah APLI asosiasi penjualan langsung Indonesia. Berikut ini daftar anggota APLI klik di sini.

Sistem penjualan langsung adalah suatu metode penjualan jasa maupun barang oleh jaringan pemasaran dalam lingkup mitra usaha yang terjadi secara langsung atau bertatap muka dengan konsumen dalam lingkungan non-ritel, misalkan di rumah, toko online, ataupun tempat lain yang bukan merupakan toko resmi. Teknik ini akan menghilangkan fungsi perantara dalam proses distribusi, sehingga produk akan langsung perusahaan kirim kepada konsumen.

Kegiatan penjualan dan pemasaran bukanlah aktivitas utama dalam sebuah perusahaan. Tetapi, setiap perusahaan mempunyai banyak perbedaan antara satu dengan lainnya.

Sehingga inilah yang menjadikan perusahaan tersebut memilih teknik penjualan yang sesuai dengan sistem yang di pilih. Dari banyaknya teknik penjualan, salah satu yang paling sering di pakai oleh perusahaan adalah penjualan langsung. Teknik ini di nilai efektif karena punya biaya yang rendah dan bisa menjalin hubungan dengan pelanggan secara lama.

Penjualan langsung dalam sebuah bisnis

Direct selling atau sistem penjualan barang langsung bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk Anda dalam membangun sebuah bisnis yang sifatnya fleksibel dan dengan biaya rendah. Cara ini sangat memungkinkan Anda dalam mengurangi biaya iklan, menghindari biaya overhead dan juga bisa membangun sebuah hubungan denganpelanggan dalam jangka waktu yang lama.

Selain itu, dengan prosedur penjualan langsung juga menjadi cara yang mengacu pada penjualan produk atau jasa yang jauh dari lokasi retail tetap. Produk atau jasa tersebut bisa di pasarkan dan juga di jual langsung dengan melalui perwakilan dari penjualan independen yang biasanya di kenal sebagai konsultan, distributor, presenter dan sebutan lainnya.

Penjualan langsung sering kali di kaitkan dengan bisnis pemasaran jaringan. Banyak sekali perusahaan B2B yang menggunakan penjualan langsung untuk bisa menargetkan dan menjual produk atau jasa ke pelanggan akhir mereka. Contohnya, banyak bisnis yang menjual perlengkapan kantor nantinya akan mengirimkan perwakilan dari perusahaan untuk langsung menuju toko agar bisa menggunakan layanan mereka.

Jenis Direct Selling

Sistem penjualan langsung di Indonesia bukanlah hal yang baru. Sekitar tahun 90-an sudah mulai bermunculan perusahaan yang menerapkan sistem penjualan langsung. Ada banyak masyarakat yang bisa saja pernah di tawari oleh penjual langsung.

Namun dengan menggunakan cara yang cenderung tidak sesuai dengan SOP. Sehingga muncul miss persepsi bahwa sistem penjualan langsung berkedok penipuan. Terdapat dua jenis penjualan langsung di Indonesia, yaitu:

Penjualan langsung satu tingkat atau Single-level direct sales

Jenis penjualan langsung ini biasanya di lakukan secara tatap muka, misalnya melalui presentasi door-to-door atau one-on-one.

Tetap saja, ini juga bisa di lakukan secara online. Akibatnya, wiraniaga memperoleh pendapatan mereka dari penjualan komisi dan bonus sesekali dari perusahaan tempat produk mereka di peroleh. Mereka tidak merekrut tenaga penjualan lain untuk menerima lebih banyak pendapatan.

Penjualan langsung dengan satu tingkat. Yang merupakan penjualan barang tertentu tanpa melalui jaringan pemasaran yang berjenjang.

Menyelenggarakan acara penjualan atau party-plan sales

Jenis penjualan ini terjadi dalam pengaturan grup. Metode utama untuk menghasilkan prospek penjualan adalah dengan mengadakan acara sosial dan menawarkan produk untuk dijual.

Penjual kemudian menggunakan model penjualan rencana pesta sebagai sumber bisnis di masa depan dengan menanyakan pelanggan apakah mereka juga ingin mengadakan pesta penjualan seperti itu.

Bayangkan perusahan yana sering mengadakan acara sosial untuk menjual barang dan menemukan anggota rekrutan ketika mereka tidak melakukan penjualan secara pribadi.

Pemasaran berjenjang (MLM)

Sistem penjualan langsung dalam Multi Level Marketing (MLM) adalah sebuah sistem pemasaran yang memanfaatkan pelanggan sebagai salah satu jaringan distribusi. Caranya adalah dengan memberikan bonus pada konsumen yang terlibat langsung sebagai penjual dan dapat mendapatkan keuntungan pada garis kemitraannya.

Member yang sudah tergabung dalam MLM di kenal sebagai mitra niaga, member atau distributor. Kemudian, mitra niaga ini yang akan mengajak pihak lain untuk turut serta menjadi member, sehingga nantinya jaringan konsumen akan semakin meluas dan besar.

Sebuah sistem penjualan langsung yang multi tingkat. Atau penjualan barang yang di lakukan melalui jaringan pemasaran berjenjang yang sudah di kembangkan penjual langsung yang sudah bekerja atas dasar pencapaian komisi maupun bonus dari hasil penjualan barang yang di tawarkan kepada konsumen.

Kedua jenis sistem penjualan langsung tersebut memang mempunyai perbedaan yang sangat jelas. Dan juga mempunyai pasar yang berbeda berikut jenis produk yang di tawarkan juga berbeda. Tetapi, istilah familiar yang paling sering di dengar adalah MLM.

Jika Anda seorang penjual bisnis multi-level, fokus utama Anda adalah merekrut anggota, bukan produk itu sendiri. Apa yang membuat MLM berbeda dari jenis penjualan langsung lainnya adalah bahwa pendapatan yang di peroleh melalui itu di dasarkan pada komisi penjualan dan penjualan yang di lakukan oleh mitra bisnis lain yang direkrut ke dalam perusahaan.

MLM populer dengan orang-orang yang ingin bekerja dari rumah, tetapi mereka bisa berisiko untuk berpartisipasi karena biaya di muka yang besar dan kuat, kuota yang sulit di penuhi, dan pembayaran tergantung pada rekrutan seseorang.

Kebanyakan MLM umumnya tidak di pandang sebagai hal yang baik. Contoh perusahaan penjualan langsung tersebut adalah Scentsy, Mary Kay, LuLaRoe, Arbonne, dan banyak lainnya. Mereka juga menggunakan model party plan, tetapi untuk merekrut tenaga penjualan baru sambil menjual produk.

Kelebihan Dan Kelemahan Penjualan Langsung

Beberapa kelebihan sistem penjualan langsung yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan banyak margin profit atau keuntungan

Keuntungan yang paling utama adalah margin dengan laba tinggi dari perusahaan induk dan juga penjual. Sehingga banyak pengusaha yang mengadopsi metode ini agar bisa mendapatkan banyak keuntungan. Ini menjadi ciri-ciri penjualan langsung yang sangat melekat.

Keuntungan pertama dan terpenting adalah margin laba tinggi bagi perusahaan induk dan penjual. Banyak pengusaha yang mengadopsi metode ini untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.

Pengusaha kecil biasanya memiliki dana yang terbatas ketika memulai bisnisnya. Oleh karena itu, mereka menghemat biaya mediator dan dengan demikian meningkatkan margin keuntungan mereka.

2. Tidak adanya biaya untuk pemeliharaan toko

Ini bisa terjadi pada lingkungan non-ritel. Atau bisa di katakan seorang penjual tidak di haruskan untuk mendirikan sebuah toko agar bisa menjual barang dagangannya.

Ini terjadi di lingkungan non-ritel. Artinya seorang penjual tidak di haruskan mendirikan usaha toko untuk menjual barang dagangannya.

Toko adalah kewajiban yang mahal bagi penjual. Dia di haruskan untuk menyewa atau membeli tempat untuk mendirikan toko ritelnya, membayar pajak properti, menjaga stok tetap penuh, mempekerjakan tenaga penjual dan orang-orang untuk memelihara toko, dan pengeluaran kecil lainnya.

Semua biaya ini di bayarkan dari keuntungan yang di dapat dari penjualan. Penjual dapat menghindari semua biaya ini dengan penjualan langsung dan dapat meningkatkan margin keuntungannya. Selain itu, ketika penjual menjual di dalam toko, dia di haruskan membeli barang dari produsen dalam jumlah.

Uangnya akan hilang jika penjualan produk tidak sesuai harapan. Padahal, penjual bisa membeli jumlah terbatas dan bisa menjual lebih banyak setelah menjual stok sebelumnya.

3. Bisa Langsung Kontak dengan Pelanggan

Penjual mempunyai kontak pelangganya. Ada banyak macam keuntungan jika berhubungan langsung degan pelanggan. Selain Anda bisa mempelajari kebutuhan pelanggan, Anda juga bisa menciptakan sebuah peluang usaha serta bisa memberikan pelayanan kepada mereka sesuai dengan kebutuhn.

Penjual memiliki kontak langsung dengan pelanggannya. Ada berbagai keuntungan berhubungan langsung dengan pelanggan. Anda dapat mempelajari tentang kebutuhan pelanggan dan dapat menciptakan peluang bisnis dan dapat memberikan layanan kepada mereka sesuai kebutuhan mereka.

Misalnya, pelanggan tetap Anda dapat memesan produk yang mereka butuhkan atau dapat memberikan referensi Anda kepada teman dan keluarga mereka. Dengan cara ini, Anda dapat mengembangkan bisnis dengan mudah.

4. Tidak ada biaya iklan dan pemasaran

Tujuan periklanan dan pemasaran adalah untuk membuat orang sadar akan keberadaan produk dan membuat orang tahu tentang kualitas produk. Perusahaan menghabiskan puluhan juta rupiah untuk periklanan dan pemasaran produk.

Biaya periklanan dan pemasaran merupakan bagian dari variabel harga pokok produksi. Biaya periklanan dan pemasaran di peroleh dari keuntungan yang di peroleh dengan menjual produk. Akibatnya, margin keuntungan penjual berkurang.

Dalam kasus seperti itu, penjual bertemu pelanggan secara individu dan memberi tahu mereka tentang produk dan memberikan mereka materi yang berisi informasi tentang produk. Oleh karena itu, biaya periklanan dan pemasaran di hilangkan, dan penjual dapat menghemat jutaan rupiah itu.

5. Pendekatan yang di personalisasi untuk setiap pelanggan

Penjual bertemu pelanggan secara individu. Karena itu, mereka memiliki kesempatan untuk melakukan promosi penjualan yang di personalisasi untuk pelanggan mereka.

Pendekatan penjualan yang di personalisasi memiliki beberapa manfaat.

Misalnya, Anda tahu bahwa pelanggan tertentu sensitif terhadap harga dan membeli produk hanya dengan diskon atau penawaran, maka Anda akan memberi tahu pelanggan itu terlebih dahulu segera setelah ada diskon pada produk. Dengan cara ini, Anda bisa meyakinkan mereka untuk membeli produk dalam jumlah besar.

Ini tidak mungkin dalam mode penjualan lain. Dalam metode penjualan lainnya, satu teknik penjualan di gunakan untuk menjual produk kepada semua orang.

6. Reaksi pelanggan akan terlihat

Seorang penjual bertemu dengan pelanggannya secara langsung untuk menjual produk kepada mereka. Manfaat bertemu langsung dengan pelanggan adalah Anda dapat melihat reaksi mereka di wajah mereka dan mengubah promosi penjualan Anda berdasarkan reaksi mereka.

Di sisi lain, di toko ritel atau penjual belanja online tidak melihat reaksi pelanggan dan dengan demikian tidak dapat menyarankan kesepakatan segera untuk meyakinkan pelanggan.

7. Peragaan produk

Manfaat penting lainnya dari jenis penjualan lainnya adalah Anda dapat memberikan demonstrasi produk Anda kepada pelanggan. Anda memenangkan kepercayaan pelanggan Anda dengan memberi mereka demonstrasi karena mereka dapat melihat apa yang dapat mereka periksa untuk apa mereka menaruh uang mereka.

Demonstrasi produk mengurangi kemungkinan keluhan setelah penjualan karena orang akan membeli produk Anda hanya jika mereka puas dengan demonstrasi produk Anda. Dengan cara ini, Anda dapat melindungi citra perusahaan Anda.

8. Umpan balik langsung dari pelanggan

Itu berarti menjual produk ke pelanggan Anda. Ketika Anda bertemu dengan pelanggan Anda di lingkungan non-ritel, maka Anda memiliki kesempatan untuk melakukan percakapan dengan mereka selain hanya menjual.

Dengan cara ini, Anda dapat membangun hubungan yang sehat dengan mereka di mana mereka akan merasa nyaman untuk memberikan masukan yang jujur ??tentang produk Anda.

Mendapatkan umpan balik yang jujur ??langsung dari pelanggan jauh lebih baik daripada mendapatkan umpan balik dari mediator. Anda dapat menggunakan informasi ini untuk meningkatkan kualitas produk Anda dan menjaga kepuasan pelanggan.

9.Kepuasan dari Pelanggan

Manfaat terakhir adalah Anda dapat membuat pelanggan Anda puas. Sebagian besar pelanggan merasa kesal ketika mereka tidak di beri perhatian yang tepat di toko, dan mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam mencari produk di toko.

Beberapa pelanggan memiliki kendala waktu untuk pergi berbelanja. Dengan cara ini, Anda dapat mendekati segmen pasar baru. Oleh karena itu, tidak salah jika di katakan bahwa kepuasan pelanggan adalah keuntungan tambahan.

Anda juga bisa membuat pelanggan Anda merasa puas. Beberapa pelanggan punya kendala waktu untuk pergi belanja. Sehingga Anda bisa menemukan segmen baru. Sehingga sangat tidak salah jika kepuasan pelanggan adalah keuntungan tambahan.

Kekurangan Direct Selling

1. Sulit menjangkau khalayak luas

Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, itu berarti mendekati setiap pelanggan secara individual dengan pergi dari pintu ke pintu atau mengadakan party plan house. Oleh karena itu, sulit bagi seseorang untuk menjangkau khalayak yang luas.

Anda dapat mencakup orang yang paling banyak meninggalkan satu kota, dan akan menantang bagi Anda untuk menghibur semua pelanggan pada saat yang sama.

Untuk mendekati pelanggan secara individual dengan door to door adalah sebuah kesulitan yang akan Anda alami.

2. Mempengaruhi kehidupan pribadi

Ini membutuhkan terlalu banyak waktu dari penjual. Ketika Anda telah menginvestasikan uang Anda, Anda ingin memastikan bahwa Anda tidak kehilangan uang Anda. Oleh karena itu, Anda akan kurang berlibur seperti orang lain dalam bisnis ini.

Anda bahkan perlu bekerja pada akhir pekan Anda karena ini adalah satu-satunya saat orang-orang bebas dan dapat datang ke pertemuan bisnis Anda atau dapat duduk bersama Anda dan mendengarkan Anda dengan sabar ketika Anda pergi ke rumah mereka untuk menjual produk Anda.

Meskipun Anda akan mendapat untung besar, tetapi bersiaplah untuk berkompromi dengan kehidupan pribadi Anda.

Ini juga salah satu hal yang membutuhkan waktu yang lama. Ketika nantinya Anda sudah menginvenstasikan uang Anda, tentu harus memastikan jika tidak kehilangan uang Anda. Walaupun Anda sudah mendapatkan keuntungan yang besar, tetap harus bersiap untuk berkompromi dengan kehidupan pribadi yang Anda punya.

3. Penolakan

Saat ini, ketika ada begitu banyak cara untuk membeli barang, orang menjadi sedikit skeptis tentang membeli dari seseorang yang datang ke pintu mereka. Sangat sedikit orang yang masih memilih untuk membeli dari penjual online. Oleh karena itu, Anda memasuki bisnis penjualan langsung untuk siap menghadapi banyak penolakan. Apalagi, ada citra negatif dari penjual langsung di pasar.

Misalnya, orang berusaha menghindari bertemu dengan mereka bahkan secara tidak sengaja karena mereka mengira akan terpaksa membeli produknya. Oleh karena itu, mungkin ada beberapa kejadian ketika Anda merasa ingin menyerah.

4. Risiko kegagalan

Seperti semua bisnis lainnya, akan selalu ada risiko kegagalan. Oleh karena itu, jangan pernah mempertaruhkan seluruh kekayaan Anda. Ambil langkah-langkah kecil dan lihat apakah bisnis Anda berhasil atau tidak dan kembangkan bisnis Anda hari demi hari.

Setiap lini bisnis, sudah pasti ada kegagalan. Sehingga jangan pernah Anda pertaruhkan semua kekayaan Ada. Selalu ambil langkah kecil dan lihat apakah bisnis Anda berkembang atau tidak.

Tips Melakukan Direct Selling yang Efektif

Jika Anda ingin terjun dalam direct selling, berikut adalah beberapa rekomendasi tips yang bisa Anda ikuti:

Fokus pada membangun hubungan terlebih dahulu, bukan melakukan penjualan. Prioritas pertama Anda harus membuat klien Anda memberikan perhatian dan waktu mereka. Jalin hubungan dan tentukan poin-poin serta kebutuhan mereka sehingga Anda dapat menawarkan solusi. Selalu tindak lanjuti prospek baru dengan cepat untuk membangun hubungan baru.

Simpan catatan pelanggan yang konsisten dan terperinci. Basis data pelanggan yang menyeluruh memungkinkan membangun dan melacak jaringan Anda, berkomunikasi secara berkala dengan klien, dan mendistribusikan materi pemasaran yang berbeda, seperti pembaruan produk atau buletin email.

Bersikaplah bersemangat dan berpengetahuan tentang produk Anda. Penjual yang memiliki kepercayaan pada produk mereka dan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan klien menjual lebih banyak.

Bangun dan pertahankan jaringan Anda. Strategi pemasaran jaringan Anda harus menjadi inti dari bisnis penjualan langsung Anda. Sangat penting untuk memiliki hubungan yang saling menguntungkan dengan kolega Anda, berkomunikasi dengan mereka, dan mempelajari kiat menjual mereka.

Atur lingkungan penjualan Anda. Setiap detail penting, jadi rencanakan ruang presentasi dan tampilan produk Anda secara menyeluruh, serta pastikan Anda datang lebih awal. Pertahankan kontak mata dengan pelanggan Anda dan pertimbangkan cara untuk menghilangkan semua kemungkinan gangguan di dalam ruangan.

Tingkatkan keterampilan penjualan Anda. Keterampilan percakapan dan mendengarkan Anda dapat membantu Anda membangun hubungan pelanggan yang tahan lama dan menumbuhkan bisnis yang sukses.

Bisnis Penjualan Langsung Mampu Dorong Ekonomi Indonesia

Bisnis penjualan langsung atau direct selling (multilevel marketing/MLM) dalam negeri di yakini memiliki prospek yang cukup cerah dan akan semakin berkembang.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI) Andrew Susanto, menjelaskan terlepas dari pro kontra yang terjadi di masyarakat, industri penjualan langsung tetap tumbuh subur di masa-masa sulit. Kegairahan industri ini menjadi bukti kontribusi ekonomi yang di rasakan secara langsung oleh masyarakat.

Sistem penjualan langsung menjadi pilihan usaha di saat krisis ekonomi melanda negeri. Hal ini mengingat penjualan langsung menjadi pilihan berwirausaha dengan modal minimal. Selama enam tahun ini AP2LI telah berhasil jadi wadah pembentukan mental wirausaha tangguh dengan program pelatihan yang berkualitas.

Sehingga tidaklah aneh jika sampai saat ini kegairahan akan sistem Penjualan Langsung tetap tinggi di tahun 2020 dan sampai tahun-tahun mendatang.

“Terbukti dari proses permohonan verifikasi dalam rangka penerbitan SIUPL (Surat Ijin Usaha Penjualan Langsung) yang di lakukan oleh AP2LI mencapai lebih dari 60 perusahaan sepanjang 2019. Hal itu menjadi penting karena dengan menjalankan MLM sesuai aturan akan memperkuat bisnis sebagai salah satu industri yang bisa membantu perekonomian nasional,” kata Andrew dalam keteomian nasional,” kata Andrew dalam krangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/02/2020).

Andrew menambahkan di tahun 2020 pihaknya akan bersinergi dengan pemerintah dalam rangka mengawal dan menjaga MLM yang aman dan sehat.

Sementara itu, CEO Bitrexgo Solusi Prima Dicky Suryajaya mengatakan asosiasi ini menjadi wadah pembinaan sekaligus wadah edukasi penting bagi industri penjualan langsung dan berjenjang di Indonesia.

“Kami bangga masuk AP2LI karena kami telah di berikan pembinaan yang baik sebagai bekal untuk terjun berbisnis yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami harap juga jadi bagian pengembangan industri penjualan langsung dan berjenjang di Indonesia. Kehadiran AP2LI sebagai wadah resmi memberikan kami keamanan dan semakin di percaya oleh anggota. ” ujar Dicky yang juga anggota AP2LI di Jakarta.

AMYWAY, Salah Satu Bisnis Networking yang Sedang Tren

Sembari memakai produknya, kamu bisa berjualan. Salah satunya, Amway. Bagaimana cara kerja bisnis Amway? Amway merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran berjenjang atau network marketing atau multi-level marketing dari Michigan, Amerika Serikat. Amway didirikan oleh Rich DeVos dan Jay Van Andel pada 1959.

 


Distribusi barang
 

Produk pertama mereka adalah pembersih cairan serbaguna. Keduanya sepakat mengenai cara kerja bisnis Amway, yaitu menjual langsung sekaligus menawarkan peluang usaha kepada customer untuk mengelola bisnisnya sendiri. Lalu mereka bisa menjual produk Amway secara mandiri kepada pembeli, di mulai dari orang-orang terdekat.

Salah satu produk Amway yang sukses di pasaran adalah Nutrilite. Sistem bisnis Amway menjadi incaran dan produknya semakin meluas. Sebut saja produk kesehatan, kecantikan, kebugaran, peralatan rumah tangga, hingga pertanian. Tak heran Amway telah menancapkan kaki di 100 negara.

Di Indonesia, hak distribusi produk Amway berada di bawah PT Amindoway Jaya mulai pada Juli 1992. Seperti induknya, Amway Indonesia juga memasarkan beragam produk dengan sistem MLM.

Meski demikian mereka mengklaim bahwa cara kerja bisnis Amway adalah Amway Business Owner (ABO) mendapatkan pemasukan dari penjualan produk dan bukan dari rekrutmen dengan skema piramida. Sehingga siapa saja (mahasiswa, karyawan, atau ibu rumah tangga) bisa menjadi ABO dan mendapatkan keuntungan besar dari hasil penjualan.

Memulai Bisnis Amway

Sebelum membicarakan cara kerja bisnis Amway, ketahui dulu cara memulainya. Karena ada syarat-syarat yang harus di penuhi untuk menjadi ABO.

  • Minimal usia 18 tahun untuk terjun pada bisnis Amway.
  • Lakukan pendaftaran di situs Amway, di kantor perwakilan atau melalui sponsor, isi semua kolom pada formulir dengan benar dan jelas.
  • Bayar biaya pendaftaran sebesar Rp100 ribu.

 

Cara Kerja

Setelah pendaftaran selesai, saatnya bekerja dari mana saja dan kapan saja. Buat kamu yang sudah bekerja, bisnis Amway bisa menjadi lahan penghasilan tambahan, loh.

1. Mempelajari Produk

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mempelajari semua produk Amway. Ada baiknya kamu menggunakan dua atau tiga produknya, lalu buktikan hasilnya pada diri sendiri. Sehingga ketika memasarkan produk, kamu menceritakan testimoni suksesmu.

2. Menjual Produk

Bukan hanya kemampuan menjual, dalam melakukan pemasaran jaringan bisnis ini kamu harus bisa melakukannya secara soft selling dalam menjual produk Amway. Caranya, pasarkan produkmu dengan cerita di blog atau media sosial. Pertama, ceritakan pengalamanmu yang berkaitan dengan keluhan kesehatan atau kebersihan rumah. Misal daya tahan tubuhmu gampang melemah, sering letih, tetapi kamu tidak ingin mengonsumsi obat.

Solusi yang kamu ambil adalah mengonsumsi vitamin, Nutrilite, dalam beberapa minggu. Hasilnya tubuh sehat dan daya tahan meningkat. Sehingga hal itu menunjang produktivitas. Ceritakan kebaikan atau hasil akhir yang memuaskan itu. Bagikan cerita itu ke berbagai platform. Agar teman, kerabat dekat, dan orang lain untuk tahutestimonialmu.

3. Menjalin Komunikasi

Setelah ceritamu beredar di dunia digital, jawab pertanyaan jika ada orang yang bertanya. Tak ada salahnya menjalin pertemanan dan komunikasi lebih luas. Sehingga kalau ada yang bertanya ‘di mana mendapatkan produk yang di konsumsi’, kamu bisa menawarkan diri untuk membelikannya.

Kamu juga bisa mengajak si penanya untuk bertemu, lalu kenalkan lah terhadap berbagai macam produk Amway lain yang terkait kesehatan. Jangan lupa untuk memperbarui informasi produk dan memberikan tip menjaga kesehatan di musim pancaroba, kiat memiliki daya tahan tubuh prima, dan masih banyak lagi.

4. Sponsorisasi

Jika ada pembeli yang ingin berbisnis sepertimu, kamu bisa menjadi sponsor baginya. Hal ini tak sekadar membantu seseorang memulai bisnis, tetapi bisa menambah penjualanmu. Tularkan ilmu dan pengalaman cara kerja bisnis Amway yang berhasil kamu lakukan kepada ABO baru. Dan cetak penghasilan tambahan menjadi sumber pendapatan.

5. Membangun Networking

Bangun jaringan dengan sesama ABO dan sponsor. Dengan demikian, kamu dan jaringan bisa memperbarui informasi atau tren terkini yang bisa mendongkrak penjualan. Bukan tak mungkin pangsa pasar semakin luas. Selain itu, ikuti pelatihan ABO di kantor pusat, seminar marketing, serta belajar dari upline.

6. Memahami Bisnis

Yang tak kalah penting dari cara kerja bisnis Amway adalah memahami sistem bisnisnya. Meski Amway menerapkan sistem MLM dalam praktik bisnis, tetapi penghasilan ABO berasal dari penjualan produk. Jadi setiap produk yang terjual, ABO mendapatkan bonus atau komisi penjualan sesuai aturan yang berlaku.

7. Kode Etik

Setiap perusahaan memiliki kode etik. Begitu pula dengan Amway Indonesia.

YA SAYA PINGIN DAFTAR AMWAY SEKARANG, SILAHKAN KLIK TOMBOL DI BAWAH

 


Distribusi barang

Tips Sukses Bisnis MLM

Setiap bisnis yang di jalankan pasti ada tantangan dan kesulitan. Meski begitu, jangan sampai hal tersebut menyurutkan langkahmu. Agar kamu memiliki bisnis MLM yang sukses, ada baiknya mempertimbangkan tip di bawah ini.

Riset perusahaan. Agar tak terjebak dengan MLM dengan skema piramida atau sistem yang tidak membuatmu nyaman, riset perusahaan MLM lebih dalam. Mulai dari sejarah,

pimpinan saat ini, sistem yang berlaku, apa saja produknya, hingga review dari member dan pelanggan.
Mendapatkan izin usaha. Perusahaan MLM yang baik akan mendapatkan izin usaha dari pemerintah. Mereka akan memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), SIUPL

(Surat Izin Usaha Penjualan Langsung) dan tergabung dalam keanggotaan APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia).

Bergabung karena produk. Bergabung ke perusahaan MLM karena kamu cocok dengan produknya. Bukan karena tidak enak terhadap ajakan teman.

Jangan memaksa. Mungkin orang-orang di sekitarmu banyak yang menanyakan manfaat produk yang kamu gunakan. Apalagi setelah membaca tulisan di blog atau media sosialmu. Tetapi jangan mudah menganggap mereka tertarik untuk membeli. Jadi usahakan jangan memaksa mereka untuk membeli atau bergabung menjadi anggota.
Membidik target pasar. Daripada kamu memaksa seseorang untuk membeli produk, lebih baik membidik target pasar yang sangat tertarik dan membeli produk.

Menjalankan bisnis untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau meraih banyak pendapatan itu sah-sah saja. Tetapi ingat, cara kerja bisnis Amway tak sekadar menjual produk. Dengarkan calon pelanggan dan berikan solusi kepadanya.

Itulah beberapa hal terkait apa itu bisnis networking dan contoh nyata perusahaan bisnis networking ini. Dengan memahami apa itu bisnis networking dengan baik, di harapkan kamu bisa menjalankan bisnis ini dengan baik dan mendapatkan penghasilan yang sesuai dengan harapanmu.

Sharing is Caring

Baca Artikel Menarik Lainnya